Negeri tercinta Nusantara kaya akan budaya dan tradisi, salah satu tradisi yang ada yaitu Ngaliwet. Ngaliwet berarti memasak nasi liwet, nasi yang hanya ditanak sekali dan dicampur dengan bahan rempah -rempah khusus yang membuat nasi ini lebih beraroma kuat dan enak. Tradisi unik diikuti dengan acara makan bersama tapi terkadang member beserta keluarga besar DGCI ikut memasak nasi liwet tersebut secara bersama – sama sehingga rasa Kekeluargaan, Persaudaraan dan Kebersamaan begitu terasa didalamnya.
“Ngaliwet merupakan ciri khas orang – orang Sunda. Ngaliwet selain sederhana dan murah juga menjadi media kebersamaan dan mempererat silaturahmi.
Hampir setiap kopdar chapter Sumedang selalu liliwetan” tutur Fitriyani salah satu Lady Risers sekaligus Ketua (VPC) Chapter Sumedang. Chapter Sumedang sendiri terletak di Jawa Barat atau biasa dikenal dengan Pasundan, yang berencana akan mengadakan deklarasi pada bulan Mei 2017.
Ngaliwet sudah menjadi tradisi orang sunda yang telah lama ada. Hampir setiap akhir pekan / saat kopdar, chapter – chapter DGCI terutama yang berada di tanah sunda mengadakan acara ngaliwet. Tidak ada yang tahu sejak kapan tradisi ini berlangsung. “Dengan acara ngaliwet kekeluargaan member DGCI semakin terjalin keakraban nya. Disamping ngaliwet itu sendiri sudah menjadi tradisi di tanah pasundan. Ga afdol rasanya kalau ngumpul tanpa liwet plus jengkol dkk” ujar Ely Noeraeni pemilik Nomer Induk Anggota (NIA) 2620 ini. “Jadi kalo ngaliwet itu buat kita itu sebagai acara makan – makan yang bikin silaturahmi antar member jadi makin akrab, makin kerasa banget kekeluargaannya kalau pas ngaliwet apalagi pas kelar acara makannya itu. Meskipun lauk temen nasinya nggak mewah yang penting bisa bareng – bareng sesama anggota DGCI” tambah Lady Risers pemilik nama Ariani Hardiyanti pratiwi / NIA 1926 ini.